Singgah Aguna

Jalan-jalan Keliling Indonesia

les privat magetan madiun ngawi
les privat magetan madiun ngawi
cerpen romansa romantis
cerpen

Jalur Langit #Cerpen2

“Kau sedang apa An?” Tanyaku dalam hati sambil menyeruput kopi. Sudah beberapa lama aku tidak bertemu Ana.  Atas kesalahanku waktu dulu sekarang harus menerima akibat yang luar biasa menyiksa hati. 

Rasa rindu yang menggebu harus cepat-cepat aku redam agar tidak ditunggangi nafsu, kangen dengan Ana yang kini telah memiliki kekasih hati adalah sesuatu yang tidak bisa dibenarkan apapun alasannya.

Terakhir kali aku bertemu untuk berusaha memperbaiki kesalahanku dulu meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Tapi begitulah hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.

Langit malam ini nampak bahagia dengan bintang yang tersenyum satu sama lainnya, entah mereka tak peduli atau sedang menghibur diriku yang sedang bersusah hati.

“Woe”, Kang Rahmat mencoba mengagetkanku dari belakang.

“Apa Sih kang?” 

“Mbok ya jangan melamun, kasian rokokmu itu lo habis tak bermakna”, Ujar Kang Rahmat.

“Huhh”, Jawabku singkat dengan menghembuskan nafas dari mulut.

“Ada apa to? mbok ya cerita sini siapa tau aku ndak ada solusi hehe”, Ujar Kang Rahmat.

Ku ceritakan semua masalah asmaraku dengan Ana kepada Kang Rahmat, Beliau adalah tetanggaku sekaligus teman setia ngopi saat malam hari jika tidak ada kesibukan.

“Kamu tu yo salah, apa kamu pengen seperti rahwana yang mencuri dewi Sinta dari Rama?” Tanya Kang Rahmat.

“Berarti aku mbok samakan dengan Rahwana?”.

“Lha ya kalau mau haha”. Ejek Kang Rahmat.

“Hass embuh kang”.

“Sudah begini saja” kata Kang Rahmat mencoba menenangkan batinku.

“Gini gimana?

“Bentar to, belum selesai kok dipotong” Katanya kesal.

“Sudah, kamu pakai jalur langit saja. Perbaiki dirimu serta ibadahmu berdoa pada Yang Kuasa, fokus pada hal baik yang kamu kerjakan saat ini, kalau jodoh tak akan kurang jalan kok”. Kata kang Rahmat dengan tenang.

Nggeh Kang”

Setelah momen ngopi dengan Kang Rahmat berlalu beberapa waktu pada malam itu, aku mencoba mengerjakan yang beliau katakan.

Tenaga untuk memikirkan Ana, Aku alihkan untuk Fokus melakukan hal yang baik untuk melupakan dia. 

Tak terasa waktu berlalu secara diam-diam, tak kusadari aku hampir bisa tak memikirkan Ana. Tiba-tiba notif WA dari Yola berbunyi.

“Ana pengen ketemu kamu”.

Saat itu juga aku menyadari, jalur langit memang tidak terasa, tapi InsyaAllah tertata.

cerpen oleh : Singgah Aguna

“Jangan lupa share dengan klik icon social media yang ada dibawah ya kawan”

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!