Dan dipisahkan suara rintik hujan. Aku di satu sudut ruang dan dia di sudut ruang yang berbeda. Entah apa yang dia lakukan disana, rintik hujan di atap ruangku memaksa untuk mengingat dirinya.
Bergejolak ingin menyapa kembali dengan menuruti hati, atau dipaksa berhenti oleh pikiran. “Secangkir kopi menyapa, bisa saja seseorang menahan dahaga tapi siapa yang kuat menahan rindu?”.
Terimakasih telah mengikuti cerpen kami, untuk mendukung kami dan melanjutkan membaca akhir cerita silahkan baca di https://karyakarsa.com/singgahaguna/series/mengejar-ana
cerpen oleh : Singgah Aguna
“Jangan lupa share dengan klik icon social media yang ada dibawah ya kawan”